Minggu, 22 Januari 2012

VISIT TO SAITAMA MEDICAL CENTER


LAPORAN KUNJUNGAN KE JEPANG
SAITAMA MEDICAL CENTER

Tanggal : 7 s/d 16 Mei  2007
Rombongan Feto-maternal yang berangkat : Kornia Karkata, Tjok Suwardewa, Nyoman Hariyasa

PENDAHULUAN

            Melanjutkan hubungan yang sudah terjalin dengan Prof Kazunori Baba pada saat pertemuan Feto-maternal di Bali bulan Maret 2006 maka akhirnya berangkat ke Jepang rombongan Divisi Feto-maternal Bagian Obgin  FK Unud ke Saitama Medical Center. Rombongan dipimpin oleh dr Kornia, Ketua Divisi FM beserta 2 orang staff yang terdiri dari dr TGA Suwardewa dan dr Nyoman Hariyasa. Tujuannya adalah untuk memulai hubungan formal serta kemungkinan kerjasama antara kedua institusi dalam rangka memajukan serta meningkatkan pendidikan dan pelayanan feto-materitunal dengan cara melakukan penandatanganan MOU antara Divisi FM dengan Saitama Medical Center
            Rupanya jadwal ke Jepang/Tokyo penuh sehingga kesulitan mendapat penerbangan Garuda dan terpaksa memakai penerbangan Thai  dengan transit Bangkok serta (tentunya) dengan biaya biaya lebih banyak. Perjalanan dari Denpasar, transit di Bangkok berjalan lancar dan dengan petunjuk yang sudah disiapkan maka tidak ada hambatan ke Kawagoe memakai bus dan selanjutnya dengan taksi ke RS untuk selanjutnya diantar petugas RS ke asrama mahasiswa kedokteran dekat RS. Prof Baba pada hari Minggu  itu datang menjenguk ke asrama dan menanyakan kalau masih ada yang diperlukan serta perjanjian untuk bertemu esok harinya..

RUMAH SAKIT DAN ASRAMA TEMPAT TINGGAL

            Saitama Medical Center adalah RS Swasta dan merupakan tempat magang mahasiswa kedokteran dan dokter calon spesialis dan mempunyai srana yang lengkap sebagai RS Umum dengan berbagai disiplin ilmu.  RS ini merupakan lahan praktik bagi Saitama Medical School yang sekarang akan berubah menjadi Saitama Medical University yang membawahi Saitama Medical School dan School of Health Sciences.
 Teaching hospitalnya terdiri dari  Rumah Sakit :
1.      Saitama Medical University
2.      Saitama Medical Center
3.      International Hospital , special untuk penyakit jantung, emergensi dan kanker
4.      Kawagoe Clinic
Asrama RS terdiri atas dua bangunan , 10 menit jalan kaki dibelakang RS dengan fasilitas yang memadai dari segi kebersihan, kerapian dan perlengkapan dan masing masing penghuni membawa kunci kartu pembuka pintu depan dan masing masing kunci kamar. Dapur, tempat cuci, kamar mandi dan WC serta TV (saying semuanya bahasa Jepang), fasilitas internet dan penyimpan dan pendingin makanan dan minuman cepat saji yang bisa dipilih dengan membayar pakai koin. Kebersihan kamar dilakukan sendiri dengan alat pembersih yang sudah disediakan. AC tak perlu dihidupkan karena udara cukup sejuk.

KEGIATAN

  1. mengenal situasi lingkungan terutama untuk mencari tempat makan.
  2. dengan diberikan labjas pinjaman maka pada hari Senin, 7 Mei 2007 mengikuti kegiatan harian Prof Kazunori Baba. Hari Senin, 7 Mei 2007 pasien banyak karena  sebelumnya ada libur panjang seminggu di Jepang.
  3. bertemu dengan Kepala Bagian Obstetri Ginekologi Saitama Medical Center, Prof Seki , seorang ahli Preeklampsia.
  4. Bertemu dengan Direktur Saitama Medical Center dan melakukan penandatangnan MOU di Kantor Direktur . Orang Jepang pada umumnya tidak ingin acara protokoler dan bahkan MOU langsung ditandatangani tanpa sempat diambil fotonya. Semua dilakukan pada hari pertama, Senin 7 Mei 2007.
  5. ikut laporan sore , afternoon report kasus obstetric dan neonatal dari jam 18.00 – 19.00
  6. esoknya Selasa, 8 Mei 2007 mengikuti laporan pagi lengkap.jam 07.30 yang dipimpin oleh Kepala Bagian dan diikuti lengkap oleh staf , residen dan mahasiswa kedokteran. Selanjutnya rombongan bergerak mengikuti acara tetap setiap Selasa pagi yaitu professor grand round, melihat seluruh kasus di ruangan rawat inap yang tadinya dilaporkan.
  7. sore, 8 Mei 2007 , presentasi Fetomaternal Services in Indonesia: Bali Profile dan dihadiri oleh seluruh staf OBGIN dan Pediatri dan mahasiswa kedokteran. Yang tak bisa ikut menyampaikan pesan bahwa ia tak bisa hadir. Acara ini ditulis dipapan pengumuman. Ruang kuliah sangat baik . Presentasi lumayan dan sempat memutar film Bali tempo dulu yang cukup menarik. Prof Baba memberi terjemahan pada hal hal yang penting.
  8. Malamnya dilakukan Welcoming Party, jam 20.00 di Rumah Makan di Kota Kawagoe yang dihadiri oleh staf RS Saitama Medical Center . Kesederhanaan , kolegialitas dan kebaikan Prof Baba sangat tampak malam itu kepada semua orang termasuk yunior dan sekretarisnya serta residen yang akan direkrutnya untuk menjadi staf Obgin. Di Jepang minat menjadi SpOG sangat menurun tajam.
  9. pada hari Rabu kita disebar masing masing kunjungan ke ruang ANC, ruang persalinan, ruang perawatan, ruang OK, ruang NICU, ruang IVF dan mengikuti praktik pemeriksaan USG ¾ D. Karena Prof Baba akan ke Tokyo maka kita minta ijin tengah hari untuk keliling kota Kawagoe diantar oleh Nurse Nana Ayabe yang pernah bertugas di RSUP Sanglah pada tahun 2000-2001.
  10. diskusi lebih lanjut menjabarkan MOU, yang isinya agar diberi kesempatan lain kali untuk mengirim staf  yang lain, termasuk membuka wawasan bagi dokter yang ingin melengkapi pendidikan KFM di senter Denpasar.
  11. hari Kamis , bangun pagi naik bus ke Narita untuk kembali ke Denpasar sementara TGA dan HYS masih meneruskan tinggalnya dengan pesan agar sebanyak mungkin membuat kontak person dengan siapa saja sambil memberikan souvenir kecil yang kita bawa.

HASIL YANG DIBAWA

  1. Penandatanganan MOU dengan Prof Kazunori Baba, mewakili Fetomaternal Saitama Medical Center dan Direktur Saitama Medical Center yaitu Pro Nabuo.
  2. Mempelajari system pelayanan fetomaternal mulai dari ANC, ruang kelahiran , operasi, rawat inap sampai ruang NICU.
  3. observasi pemeriksaan kasus – kasus sulit IUFA, amniocentesis
  4. memeriksa kasus rujukan
  5. staf ikut operasi SC berencana, ikut operasi kombinasi laparascopic dan dari vagina
  6. Prof Baba bersedia akan datang ke Bali, bahkan bisa digabungkan bersama sama dengan Azim Kurjak . Semua rencana itu akan melalui diskusi dan kesepakatan lebih dulu.
  7. Hubungan pribadi yang sangat baik dengan seluruh staf di Saitama Medical Center.
  8. Sesuai dengan MOU dia bersedia sebagai Visiting Lecture , sama posisinya seperti Prof Svigos.

KESAN
  • Bangsa Jepang pada umumnya mempunyai budaya bersih, rapi, kerja ulet dan bertanggung jawab pada pekerjaannya.
  • Sikap hormat ditunjukkan dimana mana dengan cara khas Jepang meskipun berpakaian western lengkap.
  • Begitu mampunya sehingga praktis seolah olah mereka tidak perlu bantuan orang asing sehingga karenanya tidak perlu belajar bahasa Inggris.
  • Mereka mampu berdisi sendiri dan memenuhi kebutuhannya dengan teknologi modern yang dibuatnya sendiri dengan petunjuk bernahasa Jepang..
  • Suasana bersih, rapi dan efisien selalu tampak dimana mana.
  • Efisien ruang  dan semuanya dilakukan sendiri.
  • Fasilitas alat elektonik serta serba otomatis dengan mesin yang dibuatnya sendiri.
  • Hampir semua teks book sudah diterjemahkan dalam bahasa kanji sehingga mereka tak perlu mempelajari bahasa Inggris.
  • Kecendrungan menurunnya minat menjadi dokter kebidanan
  • Lemahnya : kurang komunikasi bahasa Inggris baik dokter, perawat, penjaga took, sopir taksi dan lain lain

USULAN

  1. Kunjungan satu minggu cukup memadai untu memuka cakrawala wawasan pelayanan ideal bidang FM
  2. memakai penerbangan langsung Garuda
  3. tetap memakai fasilitas asrama RS Saitama Hospital
  4. kunjungan sebaiknya juga ke Tokyo.
  5. perencanaan berikutnya setelah MOU.

Denpasar,25 Mei 2007 , Kornia Karkata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar