Minggu, 22 Januari 2012

LAPORAN AKHIR ISUOG COURSE , KUTA , 2009


LAPORAN AKHIR PENYELENGGARAAN
SYMPOSIUM & 3rd ISUOG ULTRASOUND COURSE
BALI – 2009

            Pada akhirnya setelah melalui perjuangan yang amat sengit dan mendebarkan, campur aduk antara pesimisme dan optimisme , serta melibatkan jaminan bantuan dari Bagian/SMF Obgin maka pada akhirnya , pertemuan yang dimaksud diatas telah berhasil dilaksanakan dengan sukses. Tercatat lebih dari 200 peserta yang berasal dari berbagai kota di tanah air yang hadir sampai saat terakhir dan mereka mendapatkan dua buah sertifikat :
  • sertifikat simposium yang “approved by AOFOG” yang ditanda-tangani oleh Dr Azen Salim ; Prof dr Kornia Karkata (OC) dan  Prof Dr Johanes Mose (HKFM).
  • sertifikat Kursus ISUOG yang ditanda-tangani oleh : Made Kornia Karkata (OC) ; Dario Paladini (ISUOG) dan Johanes Mose (HKFM).

Secara garis besar dapat dilaporkan hal hal sebagai berikut :

  1. pendaftaran peserta agak alot karena kebanyakan melalui peran sponsor dan baru tampak “deras” saat saat terakhi yaitu awal bulan November bahkan sampai saat pembukaan. Tidak diketemukan masalah yang berarti dalam pendaftaran serta pembagian hak hak peserta termasuk pembagian sertifikatnya.
  2. acara pembukaan berjalan tertib dan cukup lancar dengan penataan ruang Kharisma cukup bagus. Semua unsur pemanis tersedia dan terlihat.
  3. semua pembicara dalam negeri untuk mengisi simposium hari pertama , semua bisa hadir dan panitia telah memberikan hak hak nya seperti biaya tiket , hotel serta honor bicara.
  4. perkembangan yang menegangkan adalah saat mengurus visa Prof Achiron yang sampai pada acara pembukaan tgk 19 November 2009 belum bisa diselesaikan dan akhirnya batal dan Tim ISUOG terdiri atas Dario Paladini , Prof George Yeo dan Prof Wong. Yang menjadi masalah adalah pembiayaan yang sangat besar untuk klas bisnis.
  5. Tim ISUOG baru tiba pada tanggal 19 November malam yang segera dilakukan “faculty meeting” untuk cek ruangan serta membahas detil acara esok harinya. Acara lancar dan mereka puas pada detil pengaturan ruangan serta ruang demo.
  6. dengan moderator Prof Mose dan dr Azen Salim , maka acara hari 2 dan 3 serta “live demo” nya berhasil dengan sukses dan kebetulan ada satu kasus dengan ibu hamil dengan bayi cacat jantung. Presentasi dan diskusi hidup dan masih dihadiri oleh 75% peserta sampai sore hari.
  7. acara rehat kopi dan makan siang , berjalan sangat lancar apalagi ada Ruang Makan khusus (diblokir) untuk seluruh peserta ISUOG. Banyak pujian untuk ketertiban dan kelancaran sesi ini. Makanan cukup melimpah.
  8. Acara makan malam untuk pembicara hari pertama dan ISUOG pada tgl 20 November 2009 di Restoran Pantai Centro cukup memuaskan para tamu. Dibicarakan secara formal tentang penataan kedepan kursus USG dari ISUOG belajar dari pengalaman Bali kali ini. Tim ISUOG , dr Azen , Prof Mose , Prof Kornia , dr Judi mengapresiasi pertemuan yang sedang berlangsung.
  9. acara terakhir serta penutupan berlangsung sesuai dengan jadwal dan ditutup oleh Prof Kornia setelah memberikan kenang kenangan pada semua Tim ISUOG.
  10. pameran , meskipun pesertanya terbatas tetapi tertata rapi dan peserta menyatakan kepuasannya.
  11. Laporan detil dari masing masing seksi tercantum dalam lampiran yang disertakan bersama laporan ini.
  12. yang paling penting : ACARA BERJALAN DENGAN SUKSES TIDAK RUGI SEHINGGA TIDAK MEMBEBANI DIVISI DAN BAGIAN OBGIN.
  13. Ucapan terima kasih pada Kepala Bagian Obgin , seluruh anggota panitia serta staf sekretariat yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan pertemuan ini.

Rekomendasi :
  • sebelum mau ditunjuk sebagai penyelenggara perlu memikirkan : siapa calon peserta  yang akan hadir ? , apakah bersamaan dengan “event” lain yang sejenis ? atau ada yang lebih menarik di kota lain? Apakah kira kira akan didukung oleh sponsor yang akan berhitung berapa jumlah SpOG yang potensial hadir?
  • untuk kursus USG maka Pokja POGI dan HKFM harus berhitung dan merencanakan  mana kursus yang masuk kategori : “should be done” dan mana kursus yang masuk kategori “nice to be done”
  • untuk diketahui bahwa sponsorship sangat “menurun” karena terlalu seringnya dilakukan kegiatan sejenis dan orangnya itu itu saja yang hadir , yang nota bene akan minta bantuan pada sponsor .
  • Nama Bali memang masih menarik tetapi kalau kegiatannya “khusus” dan hanya diminati oleh orang orang “yang khusus” pula maka pesertanya terbatas ; sponsor tak minat dan biayanya menjadi tinggi sehingga biaya registrasi akan terlalu mahal.
  • sebaiknya kursus USG dilakukan bersamaan dengan PIT atau Kongres sehingga peserta pasti lebih banyak.
  • perhitungan biaya harus lebih ketat dan kedepan harus berorientasi pada : biaya sendiri yaitu besarnya : uang registrasi dan menghilangkan acara “foya-foya” kecuali total didukung sponsor.

Demikian laporan kami yang dilengkapi dengan laporan seksi seksi dan melalui kesempatan ini sekali lagi saya sebagai Ketua OC mengucapkan banyak terima kasih pada seluruh jajaran Panitia , staf, residen, tim skretariat dari Bagian Obgin, pihak travel Sari Bali Convex serta perwakilan hotel Discovery Kartika Plaza atas kerjasamanya dan sekalian mohon maaf atas segala hal yang kurang berkenan dihati. Semoga yadnya ini memberikan nilai tambah pembelajaran buat kita serta mendapat pahala yang setimpal.

Denpasar : 1 Desember 2009

Ketua panitia


Prof dr Made Kornia Karkata, SpOG(K)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar