LAPORAN AKHIR PENYELENGGARAAN
SYMPOSIUM & 3rd ISUOG ULTRASOUND COURSE
BALI – 2009
Pada akhirnya
setelah melalui perjuangan yang amat sengit dan mendebarkan, campur aduk antara
pesimisme dan optimisme , serta melibatkan jaminan bantuan dari Bagian/SMF Obgin
maka pada akhirnya , pertemuan yang dimaksud diatas telah berhasil dilaksanakan
dengan sukses. Tercatat lebih dari 200 peserta yang berasal dari berbagai kota
di tanah air yang hadir sampai saat terakhir dan mereka mendapatkan dua buah
sertifikat :
- sertifikat simposium yang “approved by AOFOG” yang
ditanda-tangani oleh Dr Azen Salim ; Prof dr Kornia Karkata (OC) dan Prof Dr Johanes Mose (HKFM).
- sertifikat Kursus ISUOG yang ditanda-tangani oleh :
Made Kornia Karkata (OC) ; Dario Paladini (ISUOG) dan Johanes Mose (HKFM).
Secara garis besar dapat
dilaporkan hal hal sebagai berikut :
- pendaftaran peserta agak alot karena kebanyakan melalui
peran sponsor dan baru tampak “deras” saat saat terakhi yaitu awal bulan
November bahkan sampai saat pembukaan. Tidak diketemukan masalah yang
berarti dalam pendaftaran serta pembagian hak hak peserta termasuk
pembagian sertifikatnya.
- acara pembukaan berjalan tertib dan cukup lancar dengan
penataan ruang Kharisma cukup bagus. Semua unsur pemanis tersedia dan
terlihat.
- semua pembicara dalam negeri untuk mengisi
simposium hari pertama , semua bisa hadir dan panitia telah memberikan hak
hak nya seperti biaya tiket , hotel serta honor bicara.
- perkembangan yang menegangkan adalah saat mengurus
visa Prof Achiron yang sampai pada acara pembukaan tgk 19 November 2009
belum bisa diselesaikan dan akhirnya batal dan Tim ISUOG terdiri atas
Dario Paladini , Prof George Yeo dan Prof Wong. Yang menjadi masalah
adalah pembiayaan yang sangat besar untuk klas bisnis.
- Tim ISUOG baru tiba pada tanggal 19 November malam
yang segera dilakukan “faculty meeting” untuk cek ruangan serta membahas
detil acara esok harinya. Acara lancar dan mereka puas pada detil
pengaturan ruangan serta ruang demo.
- dengan moderator Prof Mose dan dr Azen Salim , maka
acara hari 2 dan 3 serta “live demo” nya berhasil dengan sukses dan
kebetulan ada satu kasus dengan ibu hamil dengan bayi cacat jantung.
Presentasi dan diskusi hidup dan masih dihadiri oleh 75% peserta sampai
sore hari.
- acara rehat kopi dan makan siang , berjalan sangat
lancar apalagi ada Ruang Makan khusus (diblokir) untuk seluruh peserta
ISUOG. Banyak pujian untuk ketertiban dan kelancaran sesi ini. Makanan
cukup melimpah.
- Acara makan malam untuk pembicara hari pertama dan
ISUOG pada tgl 20 November 2009 di Restoran Pantai Centro cukup memuaskan
para tamu. Dibicarakan secara formal tentang penataan kedepan kursus USG
dari ISUOG belajar dari pengalaman Bali kali ini. Tim ISUOG , dr Azen ,
Prof Mose , Prof Kornia , dr Judi mengapresiasi pertemuan yang sedang
berlangsung.
- acara terakhir serta penutupan berlangsung sesuai
dengan jadwal dan ditutup oleh Prof Kornia setelah memberikan kenang
kenangan pada semua Tim ISUOG.
- pameran , meskipun pesertanya terbatas tetapi
tertata rapi dan peserta menyatakan kepuasannya.
- Laporan detil dari masing masing seksi tercantum
dalam lampiran yang disertakan bersama laporan ini.
- yang paling penting : ACARA BERJALAN DENGAN SUKSES
TIDAK RUGI SEHINGGA TIDAK MEMBEBANI DIVISI DAN BAGIAN OBGIN.
- Ucapan terima kasih pada Kepala Bagian Obgin ,
seluruh anggota panitia serta staf sekretariat yang telah bekerja keras
untuk menyelenggarakan pertemuan ini.
Rekomendasi :
- sebelum mau ditunjuk sebagai penyelenggara perlu
memikirkan : siapa calon peserta yang akan hadir ? , apakah bersamaan dengan
“event” lain yang sejenis ? atau ada yang lebih menarik di kota lain?
Apakah kira kira akan didukung oleh sponsor yang akan berhitung berapa
jumlah SpOG yang potensial hadir?
- untuk kursus USG maka Pokja POGI dan HKFM harus
berhitung dan merencanakan mana kursus
yang masuk kategori : “should be done” dan mana kursus yang masuk kategori
“nice to be done”
- untuk diketahui bahwa sponsorship sangat “menurun”
karena terlalu seringnya dilakukan kegiatan sejenis dan orangnya itu itu
saja yang hadir , yang nota bene akan minta bantuan pada sponsor .
- Nama Bali memang masih menarik tetapi kalau
kegiatannya “khusus” dan hanya diminati oleh orang orang “yang khusus”
pula maka pesertanya terbatas ; sponsor tak minat dan biayanya menjadi
tinggi sehingga biaya registrasi akan terlalu mahal.
- sebaiknya kursus USG dilakukan bersamaan dengan PIT
atau Kongres sehingga peserta pasti lebih banyak.
- perhitungan biaya harus lebih ketat dan kedepan
harus berorientasi pada : biaya sendiri yaitu besarnya : uang registrasi
dan menghilangkan acara “foya-foya” kecuali total didukung sponsor.
Demikian
laporan kami yang dilengkapi dengan laporan seksi seksi dan melalui kesempatan
ini sekali lagi saya sebagai Ketua OC mengucapkan banyak terima kasih pada
seluruh jajaran Panitia , staf, residen, tim skretariat dari Bagian Obgin,
pihak travel Sari Bali Convex serta perwakilan hotel Discovery Kartika Plaza
atas kerjasamanya dan sekalian mohon maaf atas segala hal yang kurang berkenan
dihati. Semoga yadnya ini memberikan nilai tambah pembelajaran buat kita serta
mendapat pahala yang setimpal.
Denpasar : 1 Desember 2009
Ketua panitia
Prof dr Made Kornia Karkata, SpOG(K)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar